• Posted by : TRIXIE FEDORA IMA GULO - A1C118077 Monday, April 6, 2020

    JURNAL PRAKTIKUM  KIMIA ORGANIK I
    “REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL”


    DISUSUN OLEH :
    NAMA           :     TRIXIE FEDORA IMA GULO
    NIM               :     A1C118077
    KELAS          :     REGULER A 2018


    DOSEN PENGAMPU :
    Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
    UNIVERSITAS JAMBI
    2020

    JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
    PERCOBAAN VI


    I.       JUDUL                     :   REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL
    II.      HARI/TANGGAL  :   Rabu, 14 APRIL 2020
    III.    TUJUAN                  :   Adapun tujuan dilakukan praktikum ini adalah :
    1.      Dapat memahami perbedaan sifat-sifat antara alcohol dan fenol.
    2.      Untuk memahami jenis-jenis reaksi dan pereaksi yang digunakan untuk membedakan antara senyawa-senyawa alkohol dan fenol.
    3.      Agar mengetahui azas-azas dari reaksi tersebut pada b.
    IV.  LANDASAN TEORI
    Alkohol dan Fenol didalamnya terkandung serta gugus hidroksil (-OH) akan terjadinya suatu ikatan hidrogen diantara pada molekul-molekul dan adapun senyawa yang berlainan mengandung air pula (H-OH) (Tim Kimia Organik I, 2020).
    Alkohol merupakan bahan yang tidak terlepas dalam kegiatan dalam praktikum kimia organik oleh mahasiswa. Gugus hidroksil adalah gugus yang melekat pada senyawa berstruktur lingkar benzena dan dapat kita sebut pula sebagai fenol yang merupakan turunan atau anakan yang paling sederhana. Fenol ini seringkali dipisahkan dari pembagian golongan alkohol dikarenakan sifat dari kimia yang ditunjukkannya berbeda. Fenol ini memiliki titik didih yang tinggi yang memiliki aroma berbau khas yang menusuk. Fenol ini berguna dalam membunuh bakteri atau bisa disebut desinfektan (Pine, dkk, 2008).
    Adanya gugus OH-/Hidroksil ini indikator dari alkohol dan fenol. Namun ini kembali lagi tergantung dari gugus OH nya terpaut. Pada alkohol ini tergolong kedalam tiga bagian diantaranya adalah alkohol sekunder, alkohol primer, dan alkohol tersier. Alkohol tergolong kedalam senyawa alifatik yang diartikan tidak ada gugus fenil terkandung didalamnya, ini sangat dipengaruhi dengan lapisan hidrogen seiring bertambahnya panjang rantai, dan berpengaruh dengan gugus OH- yang pekat memengaruhi sifat molekul menjadi menurun. Mengakibatkan alkohol memiliki berat molekul yang sangat rendah pada kondisi air, lain halnya pada alkohol yang berbobot molekul besar (Petrucci, 2011).
    Alkohol minimal paling tidak satu hidrogennya yang terpaut pada karbon yang membawa gugus hidroksil ketika dilakukan pereaksian menghasilkan senyawa hidroksil. Ketika kita melakukan pereaksian terhadap alkohol primer didapatkan aldehida dan dilakukan pereaksian kembali menjadi asam karboksilat. Biloks dari karbon akan menaik ketika alkohol primer berubah menjadi aldehid lama kelamaan menjadi asam karboksilat. Namun pada reaksi alkohol tersier tidak akan bisa dilakukan pereaksian (Hart, dkk, 2013).
    Metanol memiliki hal lebih sedikit asam ketimbang H2O, dan Air ini lebih sedikit asam ketimbang dari etanol, diurutkan bahwa yang paling besar adalah etanol > air > metanol. Terlihat pada tabel dibawah ini bahwa bila suatu rantai karbon semakin panjang maka kecondongan sifat asam senya akan semakin lemah. Bertolak belakang pada kondisi fenol yang memiliki nilai pKa sebesar 10 sifat keasaman lebih tinggi ketimbang alkohol lain, kita lihat pada sikloheksanol dengan nilai pKa 18 memiliki ion hidrogen dari fenol itu dapat melepaskan suatu gugus hidroksil dan bertransmisi kepada suatu basa, dapat dicontohkan kedalam air (H2O) (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/).


    V.   ALAT DAN BAHAN
    Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum “REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL” ini adalah :

    5.1  ALAT
    a. Tabung Reaksi
    b. Pipet Tetes
    c. Gelas Ukur
    d. Gelas Kimia
    e. Pengaduk
    f. Penangas Air

    5.2  BAHAN
    a.    Etanol
    b.    2-propanol
    c.    Butyl alcohol
    d.    Sikloheksanol
    e.    Fenol
    f.     Kolesterol
    g.     2-naftol
    h.     Indicator pp
    i.       Aseton
    j.      Asam sulfat pekat
    k.    Asam asetat glacial
    l.      Larutan FeCl3
    m.   1- propanol
    n.     n-butil alcohol
    o.     Ter-butil alcohol
    p.     Etilen glikol
    q.     o-krisnol
    r.      Larutan NaOH 10%
    s.     Reagent Lucas
    t.      Reagen Bordwoll
    u.    Larutan brom dalam air
    v.     trifelin karbirol

    VI. PROSEDUR KERJA
    6.1  Kelarutan
    ·         Kedalam enam tabung reaksi masukkan ½ ml atau (hati-hati): Fenol jangan mengenai kulit. Bila mengenai kulit akan terbakar oleh fenol, bila terjadi cuci segera dengan air
    ·         Tambahkan 2 ml kedalam tiap tabung, aduk dan amati kemudian catat hasil pengamatan

    6.2  Reaksi dengan Alkali
    ·         Kedalam empat tabung reaksi yang berbeda dimasukkan ½ ml atau 0,2-0,5 gr masing-masing senyawa berikut: n-butil alcohol, sikloheksanol, fenol dan 2-naftol
    ·         Tambahkan 5 ml larutan NaOH 10% kedalam tiap tanung, dikocok dan diamati serta catat hasilnya

    6.3  Reaksi dengan natrium
    ·         Tempatkan 2 ml dari masing-masing senyawa berikut: dalam tabung reaksi kering berlainan 1-popanol, 2-propanol dan o-kresnol (bila o-kresnol berbentuk kristal panaskan sedikit agar melebur)
    ·         Tambahkan sepotong kecil logam natriumkedalam larutan yang ada dalam tabung reaksi, catat hasilnya
    ·          Tambahkan kedalam larutan yang diperoleh beberapa tetes indicator pp dan catat hasilnya. Hati-hati: jangan buang isi tabung-tabung yang berisi natrium yang belum bereaksi kedalam bak air, natrium bereaksi eksplosif dengan air
    ·         Tambahkan etanol secukupnya untuk menghilangkan semua natrium yang belum bereaksi, kemudian buanglah.

    6.4  Pengujian Lukas
    ·         Masukkan 2 ml reagent lucas kedalam empat tabung reaksi
    ·         Tambahkan kira-kira 5 tetes alcohol yang akan diuji,kocok dan catatlah waktu yang diperlukan oleh campuran sehingga menjadi keruh atau memisah menjadi dua lapisan
    ·          Ujilah: 1-butanol, 2-butanol, sikloheksanol, ter-butil alcohol dan catat hasilnya
    Larutan Lucas: Larutkan 340 gr ZnCl2 kering dalam 230 ml HCl pekat yang dingin, sambil didinginkan. Campuran ini menghasilkan 350 ml reagent

    6.5  Oksidasi dengan asam kromat (Pengujian Bordwell-Wellman)
    ·         Masukkan 1 ml aseton kedalam lima tabung reaksi yang berbeda
    ·         Tiap-tiap tabung tambahkan 1 tetes cairan alcohol atau 10 mg kristal alcohol yang hendak diuji dan goncanglah hingga larutan menjadi jernih
    ·         Lalu tambahkan satu tetes reagent Bordwell-Wellman sambil digoncang
    ·         Ujilah alcohol berikut: 2-butanol, ter-butil alcohol, kolestrol dan trifenil karbinol
    Larutan Bordwell-Wellman: Larutkan 25 gr anhidrat kromatid dalam 25 asam sulfat pekat dan hati-hati encerkan dengan 75 ml air suling

    6.6  Reaksi fenol dengan brom
    ·         Kedalam larutan 0,1 gr fenol didalam 3 ml air
    ·         Ditambahkan air brom sambil di digoncangkan sampai warna kuning tidak berubah lagi, amatilah

    6.7  Reaksi fenol dengan besi (III) klorida
    ·         Tiga buah tabung reaksi yang berbeda dilarutkan satu atau dua kristal atau 1-2 tetes senyawa yang akan diuji dalam 5 ml air
    Kedalam tiap tabung reaksi diteteskan 1-2 tetes besi (III) korida, aduk dan amatilah hasilnya. Ujilah fenol, resorsinol dan 2-propanol  

    VII. PERTANYAAN JURNAL KIMIA

    Baiklah itulah prosedur serta landasan teori dari praktikum “Reaksi-Reaksi Alkohol dan Fenol” , disini saya memiliki tiga permasalahan yaitu :
    1.      Pada percobaan uji ferri klorida dengan penambahan fenol ditandainya terbentuk warna hitam pekat. Apakah warna hitam pekat tersebut sesuai dengan yang diharapkan? Lalu reaksi kimia apa yang sesungguhnya terjadi?
    2.      Pada percobaan uji lakmus biru dengan penambahan fenol lambat memerahkan lakmus biru. Mengapa hal tersebut terjadi? Lalu sifat kimia apa yang memengaruhi hal tersebut?
    3.      Pada uji asetil klorida dengan penambahan senyawa alkohol kemudia dilanjutkan dengan meletakkan NH4OH diatas tabung reaksi yang telah direaksikan terlihat adanya asap putih. Apakah dengan adanya asap putih mengindikasikan keberhasilan reaksi? Lalu reaksi kimia apa yang sesungguhnya terjadi?
    Untuk dapat menjawab pertanyaan saya diatas saudara/i dapat menonton video yang saya lampirkan dibawah ini :
     Video 1
     
    Video 2

    VIII. DAFTAR PUSTAKA
    Hart, H. 2013. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
    Petrucci. 2011. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta : Erlangga.
    Pine, dkk. 2008. Kimia Organik. Bandung : ITB.
    Tim Kimia Organik I. 2020. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Jambi : UNJA.




    { 3 comments... read them below or Comment }

    1. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
      perkenalkan saya DEA RISTRIA ARIANI
      NIM: A1C118003
      saya akan coba menjawab permasalahan nomor 1 yaitu warna hitam tersebut tidak termasuk warna yang diharapkan. karena warna yang diharapkan sesuai dengan teorinya yaitu terbentuk senyawa komplek yang berwarna ungu. reaksi kimia yang seharusnya terjadi ialah terbentuknya Fe3+ yang akan membentuk kompleks oktahedral

      ReplyDelete
    2. Selamat Malam. Saya Siti Asmiyah dengan NIM A1C11894, sayq akan mencoba menjawab no. 2, jadi mengapa fenol yang diuji dengan lakmus biru itu lambat menjadi merah karena pada dasarnya fenol merupakan asam lemah hingga ia dapat memerahkan lakmus biru dan perubahan ini terjadi secara lambat. Karena fenol ini cenderung asam dan dikatakan sebagai asam lemah maka ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Sekian semoga dapat membantu

      ReplyDelete
    3. Saya Adriyan Wijaya putra dengan NIM A1C118035 saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor tiga.
      Menurut saya timbulnya asap putih itu menandakan keberhasilan dimana dengan timbulnya asap putih tersebut itu menandakan terbentuknya amonium klorida. Yang mana reaksi kimia yang terjadi adalah :
      HCl + NH4OH - - > NH4Cl(Asap putih) + H2O
      Sekian semoga bisa membantu.

      ReplyDelete

  • - Copyright © TRIXIE'S CHEMISTRY DIARY - Powered by Blogger - Designed by TRIXIE -