Posted by : TRIXIE FEDORA IMA GULO - A1C118077
Tuesday, March 10, 2020
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
“REAKSI-REAKSI HIDROKARBON”
DISUSUN OLEH :
NAMA : TRIXIE
FEDORA IMA GULO
NIM : A1C118077
KELAS : REGULER A 2018
DOSEN
PENGAMPU :
Dr.
Drs. SYAMSURIZAL, M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2020
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
“REAKSI-REAKSI HIDROKARBON”
VIII. TUJUAN PENGAMATAN
Praktikan dapat terlatih mengamati perbedaan
yang terjadi terhadap hidrokarbon alifatik jenuh dan tak jenuh
Praktikan dapat mengamati dan melihat
perbedaan ketiga golongan hidrokarbon serta perubahan fisik yang timbul
Agar dapat terlatih teknik pengujian
hidrokarbon
IX.
MANFAAT
1.
Untuk dapat terlatih membedakan
hidrokarbon alifatik jenuh dan tak jenuh
2.
Untuk dapat teliti mengamati
perubahan warna dari uji hidrokarbon yang ada
3.
Untuk dapat sabar dan teliti menguji
hidrokarbon
X.
PROSEDUR
Untuk prosedur dapat anda lihat disini :
XI.
DATA
PENGAMATAN
1.
BROM
DALAM TETRAKLORIDA
PERLAKUAN
|
HASIL
|
1
mL alkana + 15 tetes Brom digoncang dan ditempatkan ketempat gelap lalu
ditutup
|
Warna
yang dihasilkan tetap kuning (warnanya lebih gelap) atau tidak berubah
|
1
mL alkana + 15 tetes Brom diguncang dan ditempatkan ke tempat terang lalu
ditutup
|
Warna
yang dihasilkan tetap kuning (lebih jernih) dan tidak ditimbulkan adanya asap
|
1
mL dietil eter + 15 tetes Brom diguncang lalu ditutup
|
Terdapat
perbedaan larutan L1 (Eter bagian atas) dan L2 (Brom bagian bawah) dan
ditimbulkan asap dari reaksi yang didapatkan
|
1
mL dietil eter + 15 tetes Benzene digoncang lalu ditutup
|
Terdapat
asap dari Brom dan larutan didapatkan berwarna keruh
|
2.
BROM
PERLAKUAN
|
HASIL
|
Dimasukkan
1 mL benzene kedalam tabung reaksi
|
Benzene
menguap dan tidak tersisa didalam tabung
|
Dimasukkan
1 mL benzene kedalam tabung reaksi dan tambahkan potongan besi
|
Benzene
tidak menguap (masih tersisa Benzene didalam tabung)
|
3.
Larutan
Kalium Permanganat
PERLAKUAN
|
HASIL
|
Dimasukkan
1 mL larutan KMnO4 + 5 tetes alkana (n-metana
|
Didapatkan
warna berubah menjadi coklat dan adanya endapan
|
Dimasukkan
1 mL larutan KMnO4 + 5 tetes alkana (n-heptana)
|
Didapatkan
warna tetap ungu pekat
|
Dimasukkan
1 mL larutan KMnO4 + 5 tetes alkana (n-heksana)
|
Didapatkan
warnanya tanpa kemerahan
|
Dimasukkan
1 mL larutan KMnO4 + 5 tetes Eter
|
Didapatkan
warna ungu kemerahan
|
Dimasukkan
1 mL larutan KMnO4 + 5 tetes Benzena (Sikloheksena)
|
Didapatkan
dua lapisan dengan tetap teguh warnanya
|
4.
Asam
Sulfat Pekat
PERLAKUAN
|
HASIL
|
Dimasukkan
kedalam tabung reaksi 2 mL asam sulfat + 10 tetes kemudian diguncang
|
Larutan
didapatkan menjadi berwarna keruh (jingga) dan terasa panas pada saat
dilakukan guncangan
|
Dimasukkan
2 mL asam sulfat + 10 tetes n-heptana lalu dilakukan penguncangan
|
Larutan
didapatkan tidak larut sehingga terbentuk 2 lapisan, L1 (Bening) dan L2 (Agak
Keruh)
|
5.
Asam
Nitrat
a.
Benzena
PERLAKUAN
|
HASIL
|
Dicampurkan
asam nitrat sebanyak 4 mL + benzene 0,5 mL kedalam tabung reaksi dengan eter
|
Tampak
asap mengepul
|
Dimasukkan
batu didih kedalamnya
|
Ditimbulkan
gelembung
|
Didihkan
campuran yang ada
|
Didapatkan
larutan berwarna kuning bening
|
Dituang
larutan tadi kedalam es
|
Larutan
berwarna bening dan ditimbulkan bau seperti bau pemutih baju (bayclin)
|
b.
Eter
PERLAKUAN
|
HASIL
|
Dicampurkan
asam nitrat sebanyak 4 mL + benzene 0,5 mL kedalam tabung reaksi dengan eter
|
Tampak
asap mengepul
|
Dimasukkan
batu didih kedalamnya
|
Ditimbulkan
gelembung
|
Didihkan
campuran yang ada
|
Didapatkan
larutan berwarna kuning bening
|
Dituang
larutan tadi kedalam es
|
Larutan
berwarna bening dan ditimbulkan bau seperti bau pemutih baju (bayclin)
|
6.
Bahan
Tak Dikenal
a.
Senyawa
X
PERLAKUAN
|
HASIL
|
1 mL senyawa X + 1 mL Asam Sulfat
|
Terbentuk
2 lapisan, lapisan diatas bening dan dibawah keruh
|
1 mL senyawa X + 1 mL Asam Nitrat
|
Terbentuk
2 lapisan, keduanya bening, ada garis yang memisahkan larutan.
|
1 mL senyawa X + 1 mL Air
|
Terbentuk
2 lapisan, lapisan atas seperti butir-butir gelembung air dan lapisan bawah
bening.
|
1 mL senyawa X + 1 mL Kloroform
|
Terbentuk
larutan lebih keruh
|
1 mL senyawa X + 1 mL Kalium Permanganat
|
Terbentuk
2 lapisan atas bening dan lapisan bawah ungu.
|
b.
Senyawa
Y
PERLAKUAN
|
HASIL
|
2 mL senyawa Y + 2 mL KMnO4
|
Didapatkan
endapan berwarna coklat
|
2 mL senyawa Y + 2 mL HBr
|
Didapatkan
busa dibagian atas, dan warna minyak memudar, dan didiamkan warnanya berubah dan
terbentuk 2 lapisan bagian atas (kuning) dan bagian bawah (endapan putih)
|
2 mL senyawa Y + 2 mL H2SO4
|
Didapatkan
warna larutan berwarna coklat kehitaman suhunya didapatkan lebih panas dan
sedikit mengental
|
2 mL senyawa Y + 2 mL HNO3
|
Didapatkan
warna larutan cokelat
|
|
|
XII.
PEMBAHASAN
12.1.
BROM
DALAM TETRAKLORIDA
a)
Pada percobaan ini yang digunakan
adalah menggunakan alkana dengan volume sebesar 1 mL kemudian ditambahkan
sekitar 10-15 tetes Brom dan pada praktikum ini kami melakukan 10 tetes Brom dengan
bersamaan dengan Benzene, pada praktikum ini dilakukan dengan menggunakan dua
perbandingan yaitu menggunakan 2 tabung reaksi dengan komposisi yang sama namun
perlakuan yang berbeda, tabung pertama diletakkan ditempat gelap terhindar dari
sinar matahari dan tabung kedua diletakkan ditempat terbuka dan langsung
dibawah sinar matahari. Didapatkan tabung yang diletakkan secara langsung
terkena matahari memiliki warna kuning dan lebih jernih ketimbang tabung reaksi
yang diletakkan ditempat gelap tanpa cahaya memiliki warna kuning yang lebih
gelap. Dan dengan kedua tabung tadi praktikan melakukan peniupan dengan perlakuan
yang sama diantara kedua tabung dan didapatkan bahwa ada asap yang ditimbulkan
pada tabung yang diletakkan dibawah sinar matahari dan tidak ada asap yang
ditimbulkan pada tabung yang diletakkan ditempat gelap. Akibat yang terjadi ditimbulkan
asap adalah mengindikasikan reaksi terbentuknya HBr pada tabung yang dibawah
sinar matahari ketimbang dibawah tempat gelap. Karena dengan dibawah cahaya
matahari dapat mempercepat terjadinya Halogenasi ketimbang ditempat gelap
dengan suhu yang rendah. Kejadian ini menimbulkan terbentuknya molekul-molekul
yang baru saling tertumbuk satu sama lain sehingga menghasilkan Asam Bromide
dan suatu radikal, dan reaksi yang terjadi didalamnya adalah :
CH3(CH2)4CH3
+ Br2 -> CH3(CH2)Br + HBr.
b)
Pada perlakuan ini dilakukan dimasukkan
1 mL dietil eter kemudian ditambahkan kedalamnya sekitar 10 tetes Brom lalu
dilakukan penguncangan terjadi pemisahan
diantara senyawa ini atau bisa disebut mereka tidak menyatu, dan untuk L1 ada
eter dan L2 ada air, dibagian atas adalah brom dan air dan dibagian bawah
adalah eter, perbedaan ini terjadi karena mereka membentuk 2 fasa dan bukan
menjadi satu fasa.
c)
Kemudian dilakukan penggabungan
antara dietil eter dan benzene didapatkan larutan menjadi warna keruh.
12.2.
BROM
Pada perlakuan dengan
brom ini yaitu membandingkan kedua tabung reaksi yang memiliki komposisi sama
dimana 1 ml benzena ditambah dengan 3 tetes brom, namun yang membedakannya
adalah tabung A diberikan potongan besi dan tabung B tidak diberikan potongan
besi, dan dilakukan pemanasan dengan menggunakan gelas piala yang berisi air dengan
suhu 500C selama 15 menit. Didapatkan perbedaannya yaitu pada
tabung reaksi yang berisi potongan besi didalamnya masih ada campuran brom dan
benzena, sedangkan tabung reaksi yang tanpa potongan besi didalamnya tidak
terdapat larutan sedikit pun. Hal ini dikarenakan dengan pemanasan tanpa
potongan besi didalamnya dapat membebaskan hidrogen bromida serta merta tanpa
adanya berikatan dengan besi (Fe).
12.3.
LARUTAN
KALIUM PERMANGANAT
Pada percobaan ini menggunakan
KMnO4 yang pertama dilakukan perlakuan dengan menyiapkan sebanyak 5
tabung reaksi yang ada dan masing-masing akan dilakukan penetesan larutan yang
ditentukan sebanyak 5 tetes, dan larutan
yang ditentukan tersebut diantaranya : n-heptana, n-heksana, eter, dan benzene.
Dilakukan penguncangan selama 1-2 menit dan didapatkan masing-masing hasil
pengamatan yang berbeda-beda. Untuk larutan n-metana didapatkan warna coklat, n-heptana
warnanya ungu pekat, n-heksana warnanya kemerahan, eter didapatkan ungu
kemerahan, dan benzena diperlihatkan 2 lapisan dan warnanya tetap (terdapat dua
fasa). Uji ini dapat dinamakan uji baeyer yaitu jika larutan tersebut dapat
teroksidasi oleh kalium permanganat akan ditandai warna kecoklatan perubahan
warna ungu kecoklatan ini mengakibatkan adanya endapan dari MnO2. Dengan
dilakukan uji ini dari KMnO4 terhadap senyawa alkana menguji alkana
yang dapat tereduksi dengan ditandainya hilangnya ion MnO4-.
12.4.
ASAM
SULFAT PEKAT
Pada percobaan ini diambil
2 tabung reaksi yang masing-masingnya diisi dengan H2SO4
pekat dengan komposisi sama serta dilakukan perlakuan berbeda. Pada tabung A
diteteskan 10 tetes eter dan diguncang larutan berubah menjadi warna jingga dan
adanya panas yang ditimbulkan diakibatkan H2SO4 asam dan bersifat
eksoterm disertai adanya gelembung. Kemudian pada tabung B diteteskan 10 tetes
n-heptana terbentuk dua fasa (2 lapisan) yang tidak menyatu.
12.5.
ASAM
NITRAT
a)
BENZENE
Pada percobaan ini
dilakukan dengan menggunakan 0,5 mL benzena dan 4 mL HNO3 (Asam
Nitrat) sambil menggunakan batu didih untuk menghindari adanya gelembung air
dan menghindari reaksi terbakar. Ketika didihkan menghasilkan warna kuning dan
ada asap menggepul. Saat dituang kedalam es timbul aroma yang menyengat, hal
ini dikarenakan reaksi pemanasan yang timbul serta adanya pengikatan antara benzena
dengan asam nitrat menghasilkan perbedaan bau yang ada.
b)
ETER
Pada percobaan ini
menggunakan 0,5 mL eter dan 4 mL HNO3 didapatkan adanya gelembung
dan menghasilkan warna jingga disertai asap yang menggepul, ketika dilakukan
penuangan kedalam es didapatkan a roma pemutih baju dan warna menjadi bening
kembali.
12.6.
BAHAN
TAK DIKENAL
a)
Senyawa
X
Pada senyawa X dilakukan
berbagai perlakuan yaitu dengan uji Asam Sulfat, Asam Nitrat, Air, Kloroform,
dan Kalium Permangat pada masing-masing tabung reaksi sebanyak 1 : 1 yaitu 1 mL
larutan uji dan 1 mL senyawa X. diantara uji Asam Sulfat, Asam Nitrat, Air, dan
Kalium permangat sama-sama menghasilkan 2 lapisan dan tidak ada penyatuan
diantara kedua campuran, namun beda halnya dengan larutan Kloroform dihasilkan
warna keruh. Dapat dicurigai senyawa X ini adalah senyawa aromatik yaitu benzena
karena dari pergolakan dan swa-uji senyawa ini tidak mudah bereaksi dan tetap
membentuk dua lapisan, hal ini didorong dengan praduga bahwa benzena memiliki
struktur ikatan karbon dan hidrogen yang siklik dan dapat mengalami resonansi
sehingga ikatan yang satu dengan yang lainnya sangat erat dan dapat mempersulit
terjadinya peleburan atau pemutusan ikatan rangkap dimasuki oleh atom atau
senyawa lain. Namun, ketika bertemu dengan kloroform didapatkan bahwa larutan
ini berubah menjadi keruh hal ini disebabkan kloroform bertemu dengan benzena
merupakan sama-sama pelarut yang dapat melarutkan satu sama lain. Dan setelah
dilakukan uji dilakukan perbandingan dengan jawaban yang sebenarnya ditanyakan kepada
kelompok pengebon zat ternyata benar senyawa X ini adalah benzena yang termasuk
tak jenuh dan tergolong aromatik.
b)
Senyawa
Y
Pada uji coba senyawa Y
dilakukan pengujian dengan menggunakan larutan penguji yaitu kalium permanganat,
asam bromida, asam sulfat, dan asam nitrat. Yang masing-masing dari larutan
penguji dengan senyawa Y memiliki perbandingan 1 : 1 yaitu 2 mL larutan Y dan 2
mL larutan penguji. Pada penggunaan larutan penguji dari asam bromida, asam
sulfat, dan asam nitrat didapatkan masing-masing warna larutan berwarna coklat
dan pada kalium permanganat didapatkan larutan berwarna coklat dan memiliki
endapan hal ini adalah uji baeyer yang mengindikasikan bahwa senyawa Y tersebut
adalah senyawa yang jenuh dan pada uji asam bromida warna berubah dan terbentuk
dua lapisan atas berwarna kuning dan bagian bawah terdapat endapan putih. Setelah
dilakukan swa-uji, ditanyakan kepada kelompok pengebon ternyata senyawa Y
adalah minyak jelantah dan benar bahwa minyak jelantah atau minyak bekas yang
digunakan berkali-kali penggorengan adalah minyak yang tidak sehat alias jenuh
dan ikatan rangkap yang ada pada minyak goreng telah terjadi pemutusan ikatan
karbon C dan H yang menyebabkan awalnya minyak goreng menjadi senyawa tak jenuh
menjadi jenuh.
XIII.
PERTANYAAN
PASCAPRAKTEK
1.
Mengapa
pada saat praktikum bagian Brom dilakukan test terhadap benzena 1 mL dengan
diteteskan 3 tetes brom dan tabung reaksi yang satu nya lagi sama namun
ditambahkan potongan besi dan didapatkan benzene tidak menguap pada tabung
reaksi yang ditambahkan potongan besi, mengapa benzena masih tersisa dalam
tabung itu dapat terjadi?
2.
Pada
test baeyer diperlakukan pada n-heksana, apa hasil yang didapatkan? Tergolong
kedalam golongan (jenuh/tak jenuh)? Jelaskan secara rinci untuk membuktikan
pilihan anda apakah (jenuh/tak jenuh)!
3.
Mengapa
jika campuran Brom dan Alkana diletakkan dibawah sinar matahari kemudian ditiup
oleh praktikan menghasilkan asap?
XIV.
KESIMPULAN
Dari
praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Senyawa
aromatik (benzena) sukar bereaksi karena memiliki rantai siklik sehingga pada
saat diuji dibagian senyawa yang tak diketahui tidak didapatkan pencampuran
menjadi satu senyawa
2. Untuk
menguji senyawa jenuh atau tak jenuh sangat cocok dilakukan uji Baeyer yaitu
menggunakan Kalium Permanganat. Untuk senyawa yang jenuh dapat ditandai
perubahan warna menjadi coklat dan adanya endapan, sedangkan untuk yang tak
jenuh tidak ada reaksi sama sekali.
3. Pada
percobaan ini untuk senyawa alkana yang berangkap satu mudah bereaksi dengan
berbagai asam kuat.
XV.
DAFTAR
PUSTAKA
Fessenden,
Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik.
Jakarta: Bina Aksara
Sumardjo.
2009. Kimia Organik. Jakarta:
Erlangga
Tim Penuntun Kimia Organik I. 2020.
Penuntun Praktikum Kimia Organik. Jambi : UNJA.
Wilbraham,
A.C. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. Bandung: ITB
Saya lisna wiranti dengan nim A1C118001 akan mencoba menjawab soal nomor 1 bahwa penambahan paku kedalam campuran benzena dan Brom it akan membentuk katalis sehingga reaksi berjalan cepat tanpa terjadinya penguapan berlebih maka dari itu masih terdapat larutan pada reaksi ini. Terima kasih.
ReplyDeleteSaya Fitrianty (A1C118032) akan menjawab nomor 2, hasil yang didapat pada saat uji bayer dengan menambahkan n-heksana itu warna larutan ungu tampak kemerahan, larutan yang didapat berupa larutan jenuh. Alasan saya jenuh karena n-heksana tergolong senyawa alkana dan alkana merupakan senyawa alifatik yang jenuh.
ReplyDeleteSekian,terimakasih
Haii trixie , perkenalkan saya Nada Fitri Rahman ,nim : A1C118057, kelas reguler A 18, pendidikan kimia FKiP unja , saya akan menjawab pertanyaan trixie yang nomor 3 , mengapa saat ditiup di tempat terang campuran brom dan alkana mengeluarkan asap? Menurut saya hal itu dikarenakan adanya karbon dioksida ( CO2) yang kita berikan .
ReplyDeleteTerimakasih