• Posted by : TRIXIE FEDORA IMA GULO - A1C118077 Sunday, February 23, 2020


    JURNAL PRAKTIKUM  KIMIA ORGANIK I
    “PEMURNIAN ZAT PADAT”



    DISUSUN OLEH :
    NAMA         :     TRIXIE FEDORA IMA GULO
    NIM               :     A1C118077
    KELAS          :     REGULER A 2018


    DOSEN PENGAMPU :
    Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
    UNIVERSITAS JAMBI
    2020


    JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
    PERCOBAAN III


    I.       JUDUL                    :   PEMURNIAN ZAT PADAT
    II.      HARI/TANGGAL   :   Rabu, 26 Februari 2020
    III.    TUJUAN                  :   Adapun tujuan dilakukan praktikum ini adalah :
    1.      Dapat melakukan kristalisasi dengan baik.
    2.      Dapat memilih pelarut sesuai untuk rekristalisasi
    3.      Dapat menjernihkan dan menghilangkan warna larutan
    4.      Dapat memisahkan dan memurnikan campuran dengan rekristalisasi
    IV.  LANDASAN TEORI
    Secara popularitas memurnikan zat  yang efektif yaitu dengan cara rekristalisasi : dengan menyeleksi senyawa yang terdapat dari campuran zat padat. Tahapannya adalah dilarutkan senyawa tersebut kedalam pelarut yang sesuai disekitar titik didihnya, lalu dilakukan penyaringan saat kondisi panas untuk memisahkan zat padat tersuspensi/ tidak larut didalam suatu larutan.
    Metode ini (rekristalisasi) memiliki konsep untuk suatu senyawa tertentu didalam suatu campuran pasti akan memiliki sifat kelarutan yang berbeda dari campuran lainnya dalam suatu sistem tertentu (Tim Kimia Organik I, 2020).
    Ada pendekatan-pendekatan tertentu untuk dapat memurnikan zat padat. Pendekatan sederhananya dengan cara mencari tahu identitas zat padat yang akan dimurnikan dan mengetahui sifat secara fisik maupun secara kimianya, untuk mencapai keberhasilan sangatlah diutamakan pemahaman mempelajari sifat fisik maupun kimia dari pemisahan zat padat itu sendiri. Disamping itu diharapkan kita sebelumnya mampu dan berbekal ilmu tentang kepolaran suatu zat dan faktor-faktor teknis seperti kristalisasi, sublimasi dan khromatografi (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/07/pemurnian-zat-padat-organik93/).
    Kristalisasi merupakan salah satu diantara banyak cara untuk memisahkan zat padat secara efisien. Tujuan dari kristalisasi sendiri adalah melalui kristalisasi dihasilkan produk kristal dengan berkualitas tinggi. Kualitas kristal sendiri memiliki 3 patokoan yaitu distribusi ukuran dari kristal, kemurnian suatu kristal, dan terakhir bentukan dari kristal tersebut. Untuk mendapatkan kristal ini dapat dilakukan pelelehan (Setyopratomo, dkk, 2003).
    Sublimasi adalah cara memisahkan suatu zat yang sangat mudah menyublim atau bisa disebut perubahan wujud zat padat ke gas atau dari gas ke padat. Jika partikel yang menyusun zat suhunya naik maka partikel atau zat tersebut akan menyublim menjadi gas, dan hukum sebaliknya jika suhu zat tersebut rendah maka berubah menjadi panas. Syarat sublimasi ini yaitu partikel yang bercampur diharapkan memiliki pembeda yaitu titik didih yang tinggi agar menghasilkan kemurnian yang tinggi pula (Riswayanto, 2003).
    Kromatografi adalah cara memisahkan suatu campuran senyawa dijadikan senyawa murni sehingga dapat diketahui berapa kuantitas senyawa tersebut. Kromatografi ini merupakan cara menganalisis dengan cepat dan hanya diperlukan bahan yang sedikit saja, baik penyerapannya maupun cuplikan senyawa tersebut. Diarahkan pada senyawa yang bersifat hidrofobik yang memiliki lipida dan penyusun hidrokarbon yang sukar diungkapkan dengan kromatografi kertas biasa (Kurniawan dan Santosa, 2004).


    V.   ALAT DAN BAHAN
    Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum “PEMURNIAN ZAT PADAT” antara lain

    5.1  ALAT
    a. Gelas kimia 100 ml
    b. Corong Buncher
    c. Cawan penguap
    d. Kertas saring
    e. Corong
    f. Gelas wool/ kapas
    g. Kasa

    5.2  BAHAN
    a.       Air suling
    b.      Asam benzoate
    c.       Air panas
    d.      Es
    e.       Naftalen
    f.        Aquadest

    VI. PROSEDUR KERJA
           6.1. Rekristalisasi



    6.2. Sublimasi






    VII. PERTANYAAN JURNAL KIMIA
    1. Mengapa saat dipasang corong kecil distatif diusahakan ujung corong mendekati dinding wadah (china dish)? Apa perbedaannya letak posisi ujung corong ditengah-tengah wadah (china dish)?
    2. Mengapa tidak disarankan mengaduk larutan CuSO4 dengan cepat cepat saat dipanaskan diatas sand bath?
    3. Mengapa saat dipanaskan dengan suhu yang over atau sangat panas membuat larutan CuSO4 menghasilkan partikel-partikel yang kecil?

    Untuk menjawab pertanyaan diatas silakan menonton video berikut, terima kasih :)



    { 3 comments... read them below or Comment }

    1. Hai trixie ,perkenalkan saya NADA FITRI RAHMAN ,NIM :A1C118057. Saya akan mencoba menjawab soal nomor 3. Menurut saya dan dari vidio serta literatur yang trlah saya baca hal.itu dikarenakan kelarutan CuSO4 dalam air meningkat seiring dengan kenaikan suhu sehingga terbrntuk kristal kecil atau partikel2 kecil CuSO4.5H2O .

      ReplyDelete
    2. Hai Trixie
      Perkenalkan nama saya Adriyan Wijaya putra
      NIM A1C118035
      Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor dua
      Menurut saya alasannya adalah karena saat kita mengadu dengan cepat itu akan membuat nya tumpah dan itu tidak membuat nya tercampur dengan baik karena pada video di lakukan pengadukan dengan berkala dengan sekali kali di cek apakah udah kental atau tercapai konsentrasi yang di inginkan.
      Sekian semoga membantu terima kasih

      ReplyDelete
    3. Saya lisna wiranti nim A1C118001 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1. Ujung corong harus mendekati dinding wadah supaya larutan yang keluar tidak berhambur keluar dan mengalir teratur melalui dinding wadah sementara jika ujung corong ditengah-tengah larutan yang menetes akan berantakan keluar karena menetes langsung pada larutan diwadah. Terimakasih

      ReplyDelete

  • - Copyright © TRIXIE'S CHEMISTRY DIARY - Powered by Blogger - Designed by TRIXIE -