• Posted by : TRIXIE FEDORA IMA GULO - A1C118077 Sunday, March 1, 2020

    LAPORAN PRAKTIKUM  KIMIA ORGANIK I
    “PEMURNIAN ZAT PADAT”


    DISUSUN OLEH :
    NAMA           :     TRIXIE FEDORA IMA GULO
    NIM                :     A1C118077
    KELAS          :     REGULER A 2018


    DOSEN PENGAMPU :
    Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
    UNIVERSITAS JAMBI
    2020




    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
    PEMURNIAN ZAT PADAT

      VII I.     TUJUAN PENGAMATAN
    *      Praktikan dapat terlatih melakukan kristalisasi dengan baik
    *      Praktikan dapat paham memilih pelarut yang sesuai pada rekristalisasi
    *      Praktikan dapat menjernihkan dan menghilangkan warna larutan
    *      Agar dapat memisahkan dan memurnikan campuran dengan tahap rekristalisasi
     
                   IX.               MANFAAT
    1.      Untuk dapat terlatih melakukan kristalisasi (merubah menjadi padatan murni).
    2.      Untuk dapat telaten dalam memilih pelarut yang cocok dengan berbagai senyawa padat yang berbeda
    3.      Untuk dapat sabar dan teliti memisahkan warna larutan
    4.      Untuk dapat menghasilkan zat padat (kristal) yang murni

                     X.               PROSEDUR
    Untuk prosedur dapat anda lihat disini :

                   XI.            DATA PENGAMATAN
    1.      REKRISTALISASI
    PERLAKUAN
    HASIL
    Air 50 mL didihkan
    Timbul gelembung-gelembung
    0,5 gram Asam Benzoat, Glukosa, dan Karbon Aktif dalam gelas kimia
    Diaduk
    Ditambahkan air panas perlahan hingga larut
    Air terdapat gumpalan berwarna hitam campuran dari asam benzoat, glukosa, dan karbon aktif
    Disaring campuran dengan menggunakan corong Buchner (panas)
    Didapatkan air agak keruh dan berkilau
    Dijenuhkan larutan dan didinginkan
    Terdapat bentukan kristal tipis mulai terbentuk
    Disaring kembali kristal dengan corong Buchner dan dikeringkan di Oven
    Terdapat kristal padat yang mengkilat
    Diuji titik leleh dan bandingkan dengan handbook
    - Literatur
    Titik leleh Asam benzoat : 122,3 0C
    - Percobaan Kimia
    Titik leleh Asam Benzoat : 100,3 0C

    2.      SUBLIMASI
    PERLAKUAN
    HASIL
    Dimasukkan 1-2 gram Naftalen tercemar dalam cawan penguap, lalu tiup dengan kertas saring yang telah dibuat lubang kecil
    Zat tidak murni karena telah tercemar oleh pasir.
    Sumbat corong dengan gelas wool/kapas dan panaskan pada nyala api

    Adanya uap dari Naftalen yang terdapat pada corong karena telah menyublim.
    Hentikan pembakaran dan dikumpulkan zat yang ada pada kertas saring dan diuji titik leleh dan bentuk kristalnya
    Adanya uap yang mengenai kertas saring
    Diuji titik leleh dan bandingkan dengan handbook
    - Literatur
    Titik leleh Naftalena : 80,26 0C
    - Percobaan Kimia
      Titik leleh Naftalena : 92 0C

                     XII.       PEMBAHASAN
    12.1. REKRISTALISASI
    Kristalisasi adalah untuk mendapatkan senyawa murni dari senyawa yang telah terkontaminasi atau terkotori, dalam melakukan tahapan rekristalisasi dapat dengan cara melakukan pelelehan suatu senyawa tersebut.
    Pada praktikum ini Reguler A 2018 melakukan praktikum dengan menggunakan zat padatnya yaitu asam benzoat yang akan dicemari dengan sengaja menggunakan komponen glukosa serta karbon aktif.
    Dengan tahapan pertama adalah melakukan pendidihan terhadap aquades sebanyak 50 mL dan tahapan kedua adalah menggabungkan ketiga komponen yaitu asam benzoat, glukosa dan karbon aktif dengan pelarutnya aquades yang telah didihkan diaduk secara merata dan homogen  dan fungsi pengadukan secara perlahan disini agar terbentuk endapan perlahan-lahan, karena ketika kita mengaduknya dengan cepat, pembentukan endapan tidak terjadi secara sempurna, dan ini memengaruhi hasil kristalisasi akhir.
    Setelah itu disaring dengan kertas saring sambil ditekan-tekan agar larutan turun kebawah gelas penampungan. Didapatkan warna yang sedikit keruh dan mengkilat-kilat, kilat-kilatan dari air adalah dari senyawa asam benzoat. Kemudian difilter lagi dengan kertas saring sehingga didapatkan senyawa yang benar-benar murni, didiamkan dan didinginkan, terlihat perlahan-lahan kristal mulai terbentuk (memadat), kristal pada asam benzoat menyerupai kubus dikarenakan asam benzoat memiliki tapak kisi yang bersifat elektrostatik sehingga semakin kuat elektrostatik terjadi maka terbentuk energi dari kristalisasi tersebut. Nah pada saat didiamkan, dilakukan pendinginan melalui es batu diluar tabung reaksi. Hal ini dilakukan agar mempercepat bentukan inti kristal.
    Setelah itu dilakukan pemansan dioven untuk memperoleh endapan kristal yang benar diinginkan. Dan dihitung titik leleh dari kristal Asam Benzoat dengan menggunakan Melting Point Apparatus didapatkan nilai sebesar 100,3 0C sedangkan diliteratur sebesar 122,3 0C, selisih nya 220C, hal tersebut dapat terjadi kesalahan praktikan dalam mengamati perubahan melelehnya senyawa (terlalu cepat menyimpulkan meleleh) atau dapat juga ketidak tepatan menggunakan MPA.

    12.2. SUBLIMASI
    Pada praktikum sublimasi, dilakukan uji coba pada senyawa Naftalena. Naftalena dilakukan pencampuran dengan senyawa pengotor, senyawa pengotor yang digunakan disini adalah pasir.
    Disumbat corong dengan gelas wool, fungsi dari gelas wool disini adalah agar dapat merendam panas yang ada pada campuran dan reaksi tersebut. Lama kelamaan uap (menyublim naik keatas kertas saring) dan terbentuk suatu kristal.
    Dilakukan pengujian titik leleh dengan alat Melting Point Apparatus, kemudian didapatkan bahwa titik leleh dari percobaan sebesar 92 0C dan titik leleh berdasarkan literatur sebesar 80,26 0C, dapat diambil kesimpulan bahwa kristal yang terbentuk belum memiliki kemurnian yang sangat murni.

    X        XIII.        PERTANYAAN PASCAPRAKTEK
    1.      Pada saat melakukan kristalisasi ditambahkan karbon aktif kedalamnya, jelaskan fungsi karbon aktif tersebut dan reaksi kimia dari karbon aktif dengan asam benzoat!
    2.      Mengapa untuk mencampurkan asam benzoat, glukosa, dan karbon aktif digunakan aquades yang telah mendidih (tampak gelembung) jelaskan secara ilmiah!
    3.      Mengapa gelas wool diperlukan saat sublimasi? Apa akibat dari tidak menggunakan gelas wool saat sublimasi? Jelaskan!

               XIV.        KESIMPULAN
    Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
    1.      Rekristalisasi adalah tahapan dimana kita memisahkan senyawa murni dari pengotor yang telah homogen terhadap senyawa tersebut dan memurnikannya kembali.
    2.      Penyubliman untuk menguapkan senyawa agar dapat berupa gas kemudian mengkristal dibutuhkan suhu kondisi tertentu.
    3.      Untuk mendapatkan senyawa murni memerlukan ketelitian dan perhitungan perbandingan senyawa dengan zat pengotor yang sesuai.

                         X V.       DAFTAR PUSTAKA
    Kurniawan Y., dan Santosa H. M. 2004. Pengaruh Jumlah Umpan Dan Laju Air Eluen Pada Pemisahan Sukrosa Dari Tetes Tebu Secara Kromatografi (The Effects Of Feed And Eluent Flow Rate Toward Separation Of Sucrose From Cane Molasses By Chromatography). Jurnal Ilmu Dasar Vol. 5 No. 1.
    Riswayanto. 2003. Sains Indonesia. Tahun Publikasi : Nasional.
    Setyopratomo, Puguh., Wahyudi, Ilham, dan Heru Sugiyanto. 2003. Studi Eksperimental Pemurnian Garam NaCl Dengan Cara Rekristalisasi, pp. 1-18. ISSN : 0854-3097.
    Tim Penuntun Kimia Organik I. 2020. Penuntun Praktikum Kimia Organik. Jambi : UNJA.








    { 4 comments... read them below or Comment }

    1. This comment has been removed by the author.

      ReplyDelete
    2. Selamat malam... Saya M Riyo Agung Kurnia..NIM A1C1181011 saya akan coba bantu jawab pertanyaan no 2. Jadi digunakan aquades pada suhu yang tinggi untuk melarutkan asam benzoat, glukosa dan karbon aktif, sebab zat tersebut akan melarut pada pelarut (aquades) dengan suhu yang tinggi.pada temperatur yang tinggi zat terlarut akan memiliki kelarutan yang besar dalam pelarut. Sehingga di perlukan pelarut dalam suhu yang tinggi.

      ReplyDelete
    3. Assalammualaikum wr.wb
      Perkenalkan nama saya Radiah (A1C118045)
      Saya akan membantu menjawab permasalahan no 1..
      Karbon aktif disini adalah sebagai Norit, norit merupakan arang aktif yang bertindak sebagai pengikat atau penyerap zat – zat pengotor yang ikut terlarut dalam kristal. norit juga berfungsi dalam menjernihkan dan menghilangkan warna larutan.

      ReplyDelete
    4. Hallo Trixie,saya Cici Indah Septiana akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3. Gelas woll berfungsi sebagai sumbat untuk menutup corong pada saat proses sublimasi, hal ini diperlukan akan corong yang digunakan tersumbat dan uap yang keluar dari naftalen tidak akan menyebar keluar namun tetap didalam corong dan akan membentuk kristal. Jika tidak menggunakan gelas woll atau penyumbat, maka proses sublimasi tidak akan berjalan dengan baik dan akan mengakibatkan pada hasil yang akan didapatkan. Terima kasih

      ReplyDelete

  • - Copyright © TRIXIE'S CHEMISTRY DIARY - Powered by Blogger - Designed by TRIXIE -