• Posted by : TRIXIE FEDORA IMA GULO - A1C118077 Tuesday, March 17, 2020

    JURNAL PRAKTIKUM
    KIMIA ORGANIK I





    DISUSUN OLEH :
    NAMA                                            :     TRIXIE FEDORA IMA GULO
    NIM                                                :     A1C118077
    KELAS                                           :     REGULER A 2018


    DOSEN PENGAMPU :
    Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
    UNIVERSITAS JAMBI
    2020











    JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
    PERCOBAAN I


    I.       JUDUL                    :   REAKSI-REAKSI ALDEHIDA DAN KETON
    II.       HARI/TANGGAL :   Rabu, 01 April 2020
    III.       TUJUAN              :   Adapun tujuan dilakukan praktikum ini adalah :
    1.  Dapat memahami azas-azas reaksi senyawa karbonil
    2.  Agar dapat memahami perbedaan reaksi antara aldehid dan keton
    3.  Supaya dapat menjelaskan jenis-jenis pengujian kimia sederhana yang dapat membedakan aldehid dan keton.

    IV.          LANDASAN TEORI
    Untuk melakukan suatu reaksi didalam komponen senyawa karbonil yang terutama dalam aldehid dan keton diharuskan paham dari prinsip dasar reaksi tersebut. Yang dimana pedoman dasar dari senyawa-senyawa aldehid dan keton ini adalah tergolong kedalam jenis molekul yang berpolar dikarenakan terdiri atas dalam satu ikatan karbonil dan terjadi kegiatan momen dipol diantara oksigen dan karbon tersebut.
    Dan dapat kita tahu pula bahwa dari aldehid dan keton bukan tergolong kedalam suatu ikatan hydrogen donor dikarenakan aldehid maupun keton ini tidak dapang menyumbangasihkan proton, akibat dari fakta yang ditemukan ini membuat titik didih aldehid dan keton ini sangatlah rendah dibandingkan dengan alcohol meskipun kita ketahui bahwa beratnya suatu molekul alcohol dengan aldehid ini hamper sama. Maka dari penjelasan itu dapat ditarik kesimpulan secara garis besar bahwa senyawa aldehid dan keton ini yang bertindak sebagai akseptor dari hydrogen yang berikatan menyebabkan aldehid dan keton tersebut akan melarut dengan sempurna dikondisi air.
    Baiklah selanjutnya contoh dari senyawa keton yang digunakan dalam melarutkan sesuatu adalah aseton, dan aseton ini memiliki kemampuan dalam keterlarutannya didalam H2O. Maka dari fakta yang ditemukan itu dapat dikatakan bahwa bersifat polar (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/20/reaksi-reaksi-aldehid-dan-keton198/ ).
    Aldehid ini adalah senyawa organic yang terkandung gugus -CO didalamnya. Perolehan dari aldehid ini sendiri berasal dari kegiatan mengoksidasi alcohol primer. Dicontohkan didalam larutan etil alcohol yang ketika dilakukan pengoksidasian terhadap senyawa menjadi sebuah aseton, aseton ini sendiri adalah larutan yang berbentuk cairan tidak memiliki warna didalamnya namun sangat eksplosif (Amirudin,2013).
    Hal yang mendasar membedakan antara aldehid dan keton adalah senyawa pada aldehid ini mengandung 1-2 buah atom hydrogen dan dibandingkan dengan keton sendiri adalah tergolong persenyawaan organic yang memiliki sebuah gugus karbonil dan berikatan dengan gugus alkil itu. Namun pada aldehid ini mudah sekali teroksidasi dibanding dari keton yang sukar dioksidasi dengan senyawa lain, dan sangat eksplosif sehingga kereaktifan dari keton dihadapkan dengan adisi nukleofilik (Chang,2005).
    Sifat yang dapat terlihat pada aldehid maupun keton ini adalah tidak terkandungnya hydrogen yang mengikat suatu oksigen, sehingga tidak akan adanya ikatan hydrogen dan sama juga terjadi pada aldehid ini. Keton ini adalah persenyawaan yang polar dan dapat memperlihatkan gaya Tarik menarik (elektrostatik) yang sangat hebat antar molekul-molekul penyusun, dipol positif akan ditarik oleh dipol negative  (Willbraham,2011).

    V.         ALAT DAN BAHAN
    Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum “ANALISA KUALITATIF UNSUR-UNSUR ZAT ORGANIK DAN PENENTUAN KELAS KELARUTAN” antara lain
    5.1 Alat
    1.      Tabung reaksi
    2.      Pipet tetes
    3.      Pengaduk
    4.      Tabung uji
    5.      Bunsen
    6.      Kertas saring
    7.      Erlenmeyer
    8.      Corong
    9.      Tabung reaksi besar
    5.2 Bahan
    1.      Tabung Reaksi                                        
    2.      Larutan
    3.      NaOH 5 %
    4.      Amonium hidroksida 2%
    5.      Benzaldehid
    6.      Aseton
    7.      Sikloheksan
    8.      Formalin
    9.      Aquades
    10.  Natrium sitrat
    11.  Natrium karbonat
    12.  CuSO4. 5H2O
    13.  Natrium Kalium
    14.  Iodium
    15.  3- pentanon
    16.  NaOH 10%
    17.  Formaldehid
    18.  N-heptanaldehid
    19.  NaHSO3
    20.  Etanol
    21.  Hcl pekat
    22.  Fenil- hidrozin
    23.  Idodia
    24.  Asetaldehid
    25.  Metanol
    26.  2,4 dinitro fenil hedrazin
    27.  Hidroksilamin
    28.  Natrium asetal trihidrat
    29.  Isoproponal
    30.  NaOH 1%
    VI. PROSEDUR KERJA
         6.1 Uji cermin kaca, tollens
    1.      Siapkan empat tabung reaksi yang berisi pereaksi tollens
    2.      Cara membuat siapkan satu tabung reaksi yang bersih sekali, ke dalam 2 ml larutan perak nitrat 5% tambahkan 2 tetes lar. NaOH 5% lalu tambahkan tetes demi tets sambil diaduk  larutan amonium  hidroksida 2% hanya secukupnya supaya larut- pengujian akan gagal kalau terlalu banyak amonia (ditambahkan)
    3.      Ujilah benzaldehid, aseton, sikloheksanon dan formlin: dengan jalan menambahkan masing- masing dua tetes bahan tersebut ke dalam tabung uji
    4.       Aduklah campuran dan diamkan selama 10 menit. Amatilah apa yang terjadi
    6.2 Ujing fehling dan Benedict
    1.      Ke dalam masing-masing dari empat tabung reaksi tambahkan 5 ml pereaksi Benedict
    2.      Cara membuatnya larutan 173 gr natrium sitrat dan 100 gr natrium karbonat dalam 750 aquadest, aduk, saring lalu ke dalam fitrat tambahkan perlahan larutan 17,3 gr CuSO4.5H2O dalam 100 ml air, encerkan hingga volume total 1L)
    3.      Atau 5 ml pereaksi fehling yang masih fresh
    4.      Cara membuat larutan A= 69 gr CuSO4.5H2O dalam 1 L air suling
    5.      Larutan B = 346 gr natrium kalium tartrat atau garam Rochelle di dalam larutan NaOH 10% artinya pereaksi fehling A dan B sama banyak baru dicampur
    6.      Ke dalam masing-masing tabung tambahkan beberapa tetes bahan yang akan di uji
    7.      Tempatkan tabung reaksi dalam air mendidih selama 10-15 menit. Ujilah formaldehid, n-heptanaldehid, aseton dan sikloheksanon
    6.3 Adisi bisulfit
    1.      Masuklah 5 ml larutan NaHSO3 jenuh ke dalam erlenmeyer 50 ml
    2.      Dinginkan larutan dalam air es
    3.      Tambahkan 2,5 ml aseton tetes demi tetes sambil diaduk
    4.      Setelah 5 menit tambahkan 10 ml etanol untuk memulai kristalisasi, lalu saring kristal denga corong Hirsch. Apa yang akan terjadi bila kristal dalam tabung reaksi ditambahkan beberapa tetes HCL pekat
    6.4 Pengujian dengan fenilhidrazin
    1.      Dimasukkan 5ml fenilhidrazin dalam tabung reaksi besar
    2.      Tambahkan 10 ml tetes bahan yang akan di uji
    3.      Tutup tabung reaksi dan guncangkan dengan kuat selama 1-2 menit hingga mengkristal
    4.      Saring kristal dengan corong hirch, cuci dengan sedikit air dingin dan rekristalisasi dengan sedikit metanol dan etanol
    5.      Keringkan dan temukan titik lelehnya
    6.      Lakukan pengujian terhadap benzaldehid dan sikloheksanon. Dengan cara yang sama gunakan 2,4 dinitrofenilhidrazin, buatlah turunan benzaldehid dan sikloheksanon. Tentukan titik lelehnya
    6.5 Pembuatan oksim
    1.      Larutkan 1 gr hidroksilamin HCL dan 1,5 gr natrium asetat trihidrat di dalam 4 ml air, didalam erlemeyer 50 ml
    2.      Panaskan larutan sampai 35, kemudian tambahkan sikloheksanon tutup labu dan goncangkan selama 1-2 menit, pada waktu mana zat padat sikloheksanon-oksim akan terbentuk
    3.      Dinginkan labu dalam lemari es, saring kristal dengan corong hirch, cuci dengan 2ml air es, keringkan dan tentukan titik lelehnya
    6.6 Reaksi haloform
    1.      5 tetes aseton dalam 3 ml larutan NaOH 5% tambahkan sekitar 10 ml larutan iodium iodida
    2.      Cara buatnya : larutkan 25 gr iodium di dalam larutan 50 gr kalium iodida dalam 200 ml air ) sambil digoncang-goncangkan sampai warna coklat tidak hilang lagi
    3.      Iodofom yang berwarna kuning akan mengendap dan baunya yang khas. Pengujian dilakukan terhadap isopropanol, 2-pentanon, dan 3-pentanon

    6.7 Kondensasi Alkohol
    1.      Tambahkan 0,5 ml asetaldehid kepada 4 ml larutan NaOH 1%, goncangkan dan catat baunya ( sisa asetaldehid ). Didihkan campuran reaksi selama 3 menit. Catat hati-hati bau tengik dari krotonaldehid
    2.      Susunlah peralatan untuk merefluks. Dalam labu 50 ml tempatkan ml etanol, 1 ml aseton, 2 ml benzaldehid dan 5 ml larutan NaOH 5% campuran di refluks selama 5 menit. Dinginkan labu dan kumpulkan krital dengan corong buchner, bisa di rekristalisasi dengan etanol. Tentukan titik lelehnya

    Pertanyaan
    1.    Coba anda jelaskan hal yang terjadi saat zat didalam tabung reaksi pada saat uji tollens ketika ditambahkan dengan NaOH encer?
    2.    Mengapa setelah ditambahkan kelebihan NH4OH lalu dilakukan pengguncangan, endapan coklat tersebut hilang?
    3.    Apa fungsi dari dipanaskannya tabung reaksi yang berisi sampel, fehling A dan fehling B pada uji Fehling tersebut?
    4. Mengapa terjadi kepekatan warna merah pada uji natrium nitroprusside ketika keton ditambah nitroprusside? Coba anda jelaskan!  




    { 4 comments... read them below or Comment }

    1. Selamat mala, saya Fadillah Fatma dengan NIM A1C118092 ingin membantu menjawab pertanyaan nomor 2. Alasan kenapa endapan coklat menghilang ketika ditambahkan dengan NH4OH adalah karena NH4OH berfungsi sebagai zat yang menghambat terbentuknya endapan awal dan melepas Ag. Sehingga jika diteteskan secara berlebih maka endapan akan hilang. Semoga dapat membantu, terima kasih.

      ReplyDelete

    2. Assalamualaikum perkenalkan saya RAHMADANSAH Nim A1C118066, ingin membantu menjawab permasalahan nomor 3, fungsi dipanaskan nya fehling A dan Fehling B adalah supaya dapat terjadi nya reaksi yang sempurna agar fehling dapat menunjukkan adanya gugus aldehid pada sampel yang diuji.

      ReplyDelete
    3. Selamat malam... Saya M.Riyo Agung Kurnia NIM A1C118011, saya akan membantu menjawab pertanyaan no 1. Saat sampel yang terdapat di tabung reaksi ditetesi NaOH ia berubah menjadi keruh ada gumpalan coklat dibagian atas larutan yang hampir seluruhnya memenuhi tabung.

      ReplyDelete
    4. Hai Trixie, saya M.Riyo Agung Kurnia akan menjawab pertanyaan no 4. Pencampuran antara aseton dengan natrium nitroprusside, amonium klorida dan ammonia akan menimbulkan warna merah saat ia didiamkan beberapa saat karena terbentuk senyawa kompleks.

      ReplyDelete

  • - Copyright © TRIXIE'S CHEMISTRY DIARY - Powered by Blogger - Designed by TRIXIE -