LAPORAN KIMIA ORGANIK PERCOBAAN KE-I ANALISA KUALITATIF UNSUR-UNSUR ZAT ORGANIK DAN PENENTUAN KELAS KELARUTAN
Posted by : TRIXIE FEDORA IMA GULO - A1C118077
Sunday, February 2, 2020
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
ANALISA
KUALITATIF UNSUR-UNSUR ZAT ORGANIK DAN
PENENTUAN
KELAS KELARUTAN
DISUSUN
OLEH :
NAMA :
TRIXIE FEDORA IMA GULO
NIM : A1C118077
KELAS :
REGULER A 2018
DOSEN
PENGAMPU :
Dr.
Drs. SYAMSURIZAL, M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2020
VIII. VIII. TUJUAN
PENGAMATAN
· Praktikan dapat memahami suatu prinsip
dasar dalam analisis kualitatif dalam kimia organik.
· Praktikan dapat memahami mengenai suatu
tahapan kerja analisis yang dimulai dengan unsur karbon, hidrogen, belerang,
nitrogen, halogen dalam suatu senyawa organik dan penentuan kelas kelarutannya.
· Agar dapat praktikan mencoba menganalisa
senyawa unknown.
IX. IX.MANFAAT
1. Untuk dapat mengetahui tahapan
penting yang dilakukan dalam analisa kualitatif dalam kimia organik
2.
Untuk dapat mengetahui perbedaan
kelarutan zat yang berbeda-beda.
3.
Untuk dapat mendeteksi suatu
hidrogen, belerang, nitrogen, halogen dengan tahapan yang ilmiah.
4. Untuk dapat mengembangkan pola
pikir dan konsep secara konkrit terhadap uji analisa kualitatif unsur-unsur zat
organik dan penentuan kelas kelarutan.
5.
Untuk dapat menguji ketelitian dan
ketepatan dalam melakukan praktikum kimia organik
6.
Untuk dapat terampil dalam
melakukan praktikum didalam laboratorium.
X.
PROSEDUR
Prosedur
Kerja dapat dilihat disini ✍(︡❛ ͜ʖ❛︠)
XI.
DATA PENGAMATAN
11.1.3.Metode leburan
dengan natrium
11.2 Penentuan kelas kelarutan
11.2.2 Kelarutan dalam Eter
11.2.3 Kelarutan dalam NaOH 5%
11.2.4 Kelarutan dalam HCl
11.2.5 Kelarutan dalam NaHCO3 5%
11.2.6 Kelarutan dalam H2SO4 pekat
11.2.7 Kelarutan H3PO4 pekat
11.1
Analisis
Unsur
11.1.1. Karbon dan Hidrogen
PERLAKUAN
|
HASIL
|
1
gram CuO kering dipanaskan
|
Tampak
kering dan tidak terjadi suatu perubahan apapun
|
Ditambahkan
gula
|
CuO
bercampur dengan gula dan meleleh
|
Dialirkan
pipa (CaCOH)2) lalu dipanaskan
|
Timbul
uap dan gas
|
11.1.2.Halogen
PERLAKUAN
|
HASIL
|
Tes Beilstein.
Dipanaskan
kawat tembaga sampai kemerah merahan lalu didinginkan dan di tetesi CCl4,
dipijarkan lalu diamati warna nyala
|
Menghasilkan
warna nyala berwarna oren.
|
Tes CaO.
Dipanaskan
CaO dalam tabung besar, ditetesi CCl4 dan didihkan dengan air
suling + HNO3 encer
|
· Timbul bau dan gelembung disekitaran kulit telur
·
Warna larutan menjadi jernih
|
Nb : CCl4
diganti dengan menggunakan n-heksana karena CCl4 tidak ada
dilaboratorium
a. Belerang
PERLAKUAN
|
HASIL
|
Larutan
L (putih telur) ditambahkan dengan asam pekat HCl (diasamkan) lalu didihkan,
diperiksa gas melalui kertas saring yang dibasahi dengan Pb asetat 10% +
larutan nitroprosside
|
·
Timbul bau sulfur (kentut)
·
Ada keluar gas berwarna putih
|
Nb
: pada prosedur menggunakan asam asetat diubah menggunakan asam klorida (asam
kuat)
b. Nitrogen
PERLAKUAN
|
HASIL
|
3
ml larutan L + 3 tetes larutan FeSO4
Ditambahkan
1 tetes FeCl2
Ditambahkan
5 tetes KF 10%
Ditambahkan
1-2 ml NaOH 10% dididihkan
Asamkan
dengan asam sulfat encer
|
·
Larutan tampak berwarna hitam menjadi kuning
bening
·
Pada bagian dasar tabung reaksi terdapat endapan
biru berlin (mendekati)
|
nb : larutan dipakai adalah ninhidryn
c. Halogen
c. Halogen
PERLAKUAN
|
HASIL
|
Larutan
L (putih telur + HCl) diasamkan dengan HNO3 encer, didihkan untuk
menghilangkan HCN atau H2S + AgNO3 encer lalu
dididihkan lagi
|
Tampak
didasar tabung reaksi endapan warna hitam kecoklatan
|
11.2 Penentuan kelas kelarutan
11.2.1 Kelarutan dalam air
PERLAKUAN
|
HASIL
|
Dimasukkan
0,1 gram gula + 3ml air suling, kocok kuat kuat
|
Larutan jernih (+), larut
|
0,1
gram garam + 3ml air suling, kocok kuat kuat
|
Larutan jernih (+), larut
|
0,1
gram minyak + 3ml air suling, kocok kuat kuat
|
Larutan keruh (-)
|
0,1
gram tepung + 3ml air suling, kocok kuat kuat
|
Larutan keruh(-)
|
11.2.2 Kelarutan dalam Eter
PERLAKUAN
|
HASIL
|
Dimasukkan
0,1 gram gula + 3ml eter
|
Jernih (+)
|
0,1
gram garam + 3ml eter, kocok kuat kuat
|
Jernih (+)
|
0,1
gram minyak + 3ml eter, kocok kuat kuat
|
Jernih (+)
|
0,1
gram tepung + 3ml eter , kocok kuat kuat
|
Keruh (-)
|
11.2.3 Kelarutan dalam NaOH 5%
PERLAKUAN
|
HASIL
|
Dimasukkan
0,1 gram gula + 3ml NaOH 5%
|
Jernih (+)
|
0,1
gram garam + 3ml NaOH 5%, kocok kuat kuat
|
Jernih (+)
|
0,1
gram minyak + 3ml NaOH 5%, kocok kuat
|
Keruh (-)
|
0,1
gram tepung + 3ml NaOH 5%, kocok kuat
|
Keruh (-)
|
11.2.4 Kelarutan dalam HCl
PERLAKUAN
|
HASIL
|
Dimasukkan
0,1 gram gula + 5ml HCl 5%
|
Larutan jernih (+), terasa hangat
|
0,1
gram garam + 3ml HCl 5%, kocok kuat kuat
|
Larutan jernih (+)
|
0,1
gram minyak + 3ml HCl 5%, kocok kuat
|
Jernih (+)
|
0,1
gram tepung + 3ml HCl 5%, kocok kuat
|
Jernih (+)
|
11.2.5 Kelarutan dalam NaHCO3 5%
PERLAKUAN
|
HASIL
|
Dimasukkan
0,1 gram gula + 3ml NaHCO3 5%
|
Timbul gas CO2 (+)
|
0,1
gram garam + 3ml NaHCO3 5%, kocok kuat
|
Tidak Timbul gas CO2 (-)
|
0,1
gram minyak + 3ml NaHCO3 5%, kocok kuat
|
Tidak Timbul gas CO2 (-)
|
0,1
gram tepung + 3ml NaHCO35%, kocok kuat
|
Tidak Timbul gas CO2 (-)
|
11.2.6 Kelarutan dalam H2SO4 pekat
PERLAKUAN
|
HASIL
|
Dimasukkan
0,1 gram gula + 3ml H2SO4 pekat kocok
|
Larutan jernih (+) tidak berwarna
|
0,1
gram garam + 3ml, H2SO4 pekat kocok kuat
|
Larutan jernih (+) tidak berwarna
|
0,1
gram minyak + 3ml, H2SO4 pekat kocok kuat
|
Larutan jernih (+) berwarna oren
|
0,1
gram tepung + 3ml, H2SO4 pekat kocok kuat
|
Larutan jernih (+) berwarna oren
|
11.2.7 Kelarutan H3PO4 pekat
PERLAKUAN
|
HASIL
|
Dimasukkan
0,1 gram gula + 3ml H3PO4 pekat
|
Larutan jernih (+)
|
0,1
gram garam + 3ml H3PO4 pekat kocok kuat
|
Larutan jernih (+)
|
0,1
gram minyak + 3ml H3PO4 pekat kocok kuat
|
Larutan jernih (+)
|
0,1
gram tepung + 3ml H3PO4 pekat kocok kuat
|
Larutan jernih (+)
Dan terdapat endapan
|
XII.
PEMBAHASAN
Analisis
Zat Organik secara nyata dapat dilakukan secara skala kecil didalam
laboratorium untuk mengidentifikasi kandungan penyusun dari suatu unsur yang
terdapat didalam senyawa organik serta dapat pula diperlihatkan sangat jelas
peran dari masing-masing senyawa yang menyusunnya. Diferensial dari kelarutan
senyawa organik dalam pelarut dapat menggambarkan hal reaksi kedepannya dengan
senyawa lain (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/22/analisis-kualitatif-senyawa-organik/).
Pada
hari Rabu, 29 Januari 2020 kelas Reguler A 2018, melakukan praktikum didalam
laboratorium Pendidikan Kimia FKIP UNJA. Semua bahan dipersiapkan, adapun bahan
yang diganti seperti uji halogen menggunakan CCl4 sebagai pelarut
diubah menggunakan n-heksana karena CCl4 sudah jarang diproduksi,
dan menggunakan ninhidyn pada tes nitrogen.
Berikut
paparan masing-masing percobaan yang dilakukan :
A.
Analisa
Unsur
a)
Karbon
dan Hidrogen
Percobaan praktikum kali ini adalah menganalisis
komponen Karbon (C) dan Hidrogen (H) didalam suatu gula pasir ( C12H22O11) yang termasuk golongan dari Sukrosa. Dengan menggunakan serbuk CuO yang
dipanaskan didalam cawan porselen, ditambahkan gula pasir sehingga gula pasir
mencair dan bergabung dengan CuO. Disusun alat untuk mengalirkan gas dengan
menggunakan pipa kapiler dan pada bagian suatu tabung reaksi diisi campuran
gula dan CuO, kemudian dimasukkan larutan Ca(OH)2 kedalam gelas
kimia. Tabung reaksi dipanaskan, timbulah suatu uap yang disertai dengan gas. Hasil
yang keluar adalah Karbon (CO2) dan gas Hidrogen (H).
Dapat kita ketahui pada saat pencampuran senyawa
dengan Ca(OH)2 terbentuk gas karbon dioksia (CO2)
didalamnya dan membentuk suatu endapan CaCO3 yang disebabkan
pengikatan senyawa. Reaksinya sebagai berikut : Ca(OH)2 + CO2
–> CaCO3 + H2 O
b)
Halogen
Pada tes halogen ada dua tes yang dilakukan yaitu tes Beilstein dan tes CaO. Berikut paparannya :
Pada tes halogen ada dua tes yang dilakukan yaitu tes Beilstein dan tes CaO. Berikut paparannya :
· Tes Beilstein
Pada
tes Beilstein, tahapan awal yang dilakukan adalah memotong kawat tembaga dan
memanaskannya pada Bunsen sampai berwarna kemerah-merahan tujuan dilakukannya
hal ini adalah untuk mensterilkan kawat tembaga agar tidak terkontaminasi
dengan senyawa lain yang ditunjukkan tanpa adanya nyala lain. Setelah dingin menggunakan
n-heksana (pengganti CCl4) diteteskan pada kawat nikrom, setelah
diamati terlihat warna oren.
· Tes CaO
Pada
tes CaO menggunakan suatu alternatif lain yaitu cangkang telur. Dipanaskan cangkang
telur diatas perapian menggunakan gelas kimia kemudian dimasukkan kedalam
tabung reaksi. Timbul bau tidak sedap yang timbul dari bau sulfur pada cangkang
telur. Kemudian selagi masih beruap ditambahkan 2 tetes n-heksana kedalamnya,
teteskan aquades sebanyak 5-10 mL bersama dengan larutan HNO3 encer
kedalamnya, didapatkan CaO terkandung didalam cangkang itu dengan ditimbulkan
warna larutan jernih dan gelembung.
c)
Metode
Leburan dengan Natrium
a.
Belerang
Menggunakan
putih telur sebagai larutan L yang diasamkan dengan larutan asam pekat (Asam
Klorida) dan dipanaskan diatas perapian, timbul bau tidak sedap yaitu bau dari
protein yang bereaksi dengan HCl. Periksa suatu gas yang dihasilkan dengan
menggunakan kertas saring yang sebelumnya telah diteteskan Pb-Asetat 10%. Larutan
akan naik kepermukaan menggumpal berwarna putih mengenai kertas saring dan
berwarna kuning menyerupai minyak. Tambahkan pada larutan ½ tetes larutan
Na-Nitroprosida dan ditunjukkan warna larutan yang jernih disertai gumpalan
berwanya putih.
b.
Nitrogen
Pada
praktikum ini masih menggunakan putih telur sebanyak 3 mL kemudian ditambahkan
ninhidryn yang berfungsi untuk mendeteksi asam amino yang mengandung Nitrogen
didalamnya. Diteteskan 5 tetes larutan FeSO4. Ditambahkan 1 tetes
FeCl2, ditambahkan 5 tetes larutan KF 10%, ditambahkan 1-2 mL
larutan NaOH 10%, didihkan diatas perapian. Kemudian ditambahkan dengan H2SO4
encer, warna larutan menjadi biru gelap dan hitam lama kelamaan berubah menjadi
warnah keruh kuning bening dan dibawahnya ada terdapat endapan berwarna
mendekati biru berlin yang menandakan adanya Nitrogen didalamnya.
c.
Halogen
Campurkan
larutan putih telur dengan HCl disertai dengan HNO3. Didihkan diatas
perapian guna menghilangkan HCN dan H2S yang ada pada saat
dilakukannya proses pemanasan. Ditambahkan AgNO3 encer didinginkan
sebentar dan terlihat nampak endapan berwarna coklat kehitaman yang
mengindikasikan adanya Halogen didalamnya.
B.
Penentuan
Kelas Kelarutan
a)
Kelarutan
dalam Air
Pada
percobaan ini dilakukan uji kelarutan didalam air menggunakan 4 sampel yaitu
antara lain gula (C12H22O11), garam (NaCl),
Minyak Goreng, dan tepung. Berikut rinciannya :
- Dilakukan uji coba yang pertama pada
gula sebesar 0,1 gram yang dilarutkan dalam 3 mL air suling diguncang, terlihat
berwarna bening jernih (+) yang menandakan bahwa gula dapat larut dalam air.
- Dilakukan uji coba pada garam dan
terlihat bahwa air menjadi bening jernih (+) yang menandakan bahwa gula dapat
larut didalam air.
- Dilakukan uji coba pada minyak goreng
namun minyak tidak dapat menyatu pada air, posisi minyak berada diatas air. Yang
artinya adalah minyak tidak dapat larut dalam air (-).
Minyak
berada diatas karena massa jenis minyak lebih kecil dibanding air, masalah
tidak larutnya minyak didalam air karena berbeda kepolaran terhadap minyak
maupun air yang dimana minyak adalah senyawa non-polar dan air adalah senyawa
polar, kemudian mereka melakukan gaya tarik menarik satu sama lain antarmolekul
saling menempel dan menggambarkan kedua lapisan yang terpisah.
- Dicampurkan tepung dengan air suling dan
terdapat warna keruh yang artinya adalah tidak larut dalam air (-) sepenuhnya
karena didalam tepung terdapat gluten.
b)
Kelarutan
dalam Eter
Bahan
uji sama seperti mengetes kelarutan pada air yaitu gula (C12H22O11),
garam (NaCl), Minyak Goreng, dan tepung.
- Diuji gula dalam eter dan larutan
berwarna mendekati jernih belum terlalu sempurna melarut (+), dapat larut
didalam eter.
- Diuji garam dan larutan berwarna jernih
(+).
- Diuji tepung dan dihasilkan warna keruh
pada larutan.
- Diuji minyak goreng, dan dihasilkan
warna jernih (+) artinya minyak larut dalam eter (pelarut non-polar).
c)
Kelarutan
dalan NaOH 5%
-
Dihasilkan warna larutan jernih pada
gula (+)
-
Dihasilkan warna larutan keruh pada
minyak (-)
-
Dihasilkan warna larutan keruh pada
tepung (-)
-
Dihasilkan warna larutan jernih pada
garam (+)
Semua
kelarutan dapat terjadi dan dihasilkan bergantung sifat dari masing-masing
larutan itu sendiri.
d)
Kelarutan
dalam NaHCO3 5%
Pada
saat melarutkan gula kedalam NaHCO3
5% timbul gas dan larutan tampak jernih, gas tersebut adalah
karbondioksida. Pada melarutkan garam kedalam NaHCO3 5% larutan jernih. Pada saat melarutkan NaHCO3 5% terhadap minyak dan
keruh yang berarti minyak tidak larut didalam air.
e)
Kelarutan
dalam HCl
- Dihasilkan warna larutan jernih pada
gula (+) dan menghasilkan panas (bersifat eksoterm).
- Dihasilkan warna larutan keruh pada garam
(+) dan menghasilkan panas juga.
- Dihasilkan warna larutan keruh pada
tepung (+)
- Dihasilkan warna larutan jernih pada minyak
(+)
Pada
HCl semuanya dapat larut karena HCl merupakan asam pekat yang sangat kuat dan
korosif melarutkan segala senyawa tersebut.
f)
Kelarutan
dalam H2SO4 Pekat
Dengan
uji menggunakan gula, garam, minyak, dan tepung dihasilkan warna jernih. Sama halnya
seperti dengan asam pekat seperti asam klorida (HCl) yang dapat melarutkan
senyawa dengan baik.
g)
Kelarutan
dalam H3PO4 Pekat
Dengan
menguji gula, tepung, minyak, dan garam larutan menjadi jernih yang menandakan bahwa
H3PO4 dengan konsentrasi besar (pekat) dapat melarutkan
senyawa yang ada. Berdasarkan literatur didapatkan bahwa Asam fosfat memiliki
kecepatan hayut 0,41508 𝑉/𝑐𝑚
untuk menghanyutkan suatu senyawa.
XIII.
PERTANYAAN PASCAPRAKTEK
1. Mengapa ditimbulkan warna larutan akhir berwarna biru dongker yang pekat (uji Nitrogen), dan bukan warna biru berlin yang seharusnya ada?
2. Mengapa timbul bau tidak sedap saat uji Belerang?, coba jelaskan secara singkat hal yang menyebabkan timbul bau tidak sedap tersebut!
3. Apakah tepung tidak dapat larut didalam senyawa eter? Jika tidak mengapa dapat larut dalam eter. Dan jika ya mengapa dapat larut dalam eter!
1. Mengapa ditimbulkan warna larutan akhir berwarna biru dongker yang pekat (uji Nitrogen), dan bukan warna biru berlin yang seharusnya ada?
2. Mengapa timbul bau tidak sedap saat uji Belerang?, coba jelaskan secara singkat hal yang menyebabkan timbul bau tidak sedap tersebut!
3. Apakah tepung tidak dapat larut didalam senyawa eter? Jika tidak mengapa dapat larut dalam eter. Dan jika ya mengapa dapat larut dalam eter!
XIV.
KESIMPULAN
1. Analisa
Zat Kualitatif adalah uji senyawa kimia organik yang terkandung didalam suatu
senyawa yang belum diketahui (unknown)
yang membutuhkan metode yang tepat agar menghasilkan hasil akhir yang tepat.
2. Dapat
diketahui bahwa menggunakan CuO untuk menganalisis suatu kandungan karbon
beserta hidrogen, dan menguji belerang dengan menggunakan Na-nitroprosida, dan
uji nitrogen menggunakan ninhidryn.
3. Identifikasi
suatu senyawa unknown didapat melalui
pengamatan beserta hasil akhir atau fenomena yang terjadi didalamnya.
XV. LAMPIRAN GAMBAR
XVI. DAFTAR PUSTAKA
Untuk cuplikan video praktikum dapat dilihat disini : https://youtu.be/n6w2MKco_zY
UJI BELERANG MENGGUNAKAN Pb-Asetat 10%
MACAM-MACAM HASIL TES BAHAN
HASIL UJI NITROGEN
UJI HALOGEN (PEMANASAN KAWAT TEMBAGA)
UJI CaO PADA CANGKANG TELUR (HALOGEN)
XVI. DAFTAR PUSTAKA
(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/22/analisis-kualitatif-senyawa-organik/)
diakses pada tanggal 25 Januari 2020.
Fahrizal, Dwi.
2014. Uji Analisis Kualitatif
Zat-Zat Organik yang Terdapat dalam Sayuran. Jurnal Ilmiah. Volume 3,
Nomor 1.
Kusumo. 2014. Analisis Kualitatif Zat Organik dalam
Buah-Buahan. Jurnal Penelitian. Volume 2, Nomor 1.
Sukmaria.
1999. Kimia Organik: Asas dan Struktur. Jakarta: Binarupa Aksara.
Tim
Kimia Organik I. 2020. Penuntun Praktikum
Kimia Organik I. Jambi : Universitas Jambi.
Yashito, Takeuchi. 2006. Buku Teks Pengantar Kimia.
Iwanami Shouten : Tokyo.Untuk cuplikan video praktikum dapat dilihat disini : https://youtu.be/n6w2MKco_zY
VI
- Home>
- LAPORAN KIMIA ORGANIK PERCOBAAN KE-I ANALISA KUALITATIF UNSUR-UNSUR ZAT ORGANIK DAN PENENTUAN KELAS KELARUTAN
Nama Paulina Erika Manurung (A1c118062) saya ingin membantu menja ab no 3
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletePerkenalkan Nama saya Marta Febryza Manalu Rambe dengan NIM A1C118037 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1. Itu disebabkan terjadinya kesalahan yg dilakukan oleh praktikan yang menyebabkan salahnya percobaan yang dilakukan dan membuat percobaan tersebut mengalami kegagalan.
ReplyDeleteAssalamualaikum wr wb, saya Resa Ovelia Hamsar dengan NIM A1C118034 igin menjawab pertanyaan nomor 2. Belerang akan menimbulkan bau yang menyengat apabila bereaksi dengan gas Hidrogen ( H ) dan menghasilkan gas H2S , gas H2S inilah yang sering menyebabkan bau tidak sedap.
ReplyDeleteSaya Paulina Erika maburjMa Nim A1c118062 ingin membantu menjawab no 3 dimana tepung dapat larut dalam eter Karena mengandung gluten
ReplyDelete