JURNAL PRAKTIKUM KALIBRASI
TERMOMETER DAN PENENTUAN TITIK LELEH
DISUSUN OLEH :
NAMA : TRIXIE
FEDORA IMA GULO
NIM : A1C118077
KELAS : REGULER A 2018
DOSEN
PENGAMPU :
Dr.
Drs. SYAMSURIZAL, M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2020
JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
I
PERCOBAAN II
I. JUDUL : KALIBRASI
TERMOMETER DAN PENENTUAN TITIK LELEH
II. HARI/TANGGAL : Rabu, 12 Februari 2020
III. TUJUAN : Adapun tujuan dilakukan
praktikum ini adalah :
1. Untuk
dapat memahami prinsip-prinsip dasar dalam penentuan titik leleh senyawa murni.
2. Melakukan
kalibrasi thermometer sebelum digunakan untuk penentuan titik leleh suatu
senyawa murni.
3. Membedakan
titik leleh suatu senyawa murni dengan senyawa yang tidak murni.
4. Melakukan
penentuan titik leleh suatu senyawa murni yang diberikan sebagai sampel.
IV. LANDASAN
TEORI
Kisi-kisi yang teratur pada zat
padat merupakan komponen penyusun molekul didalam zat padat itu sendiri, yang
mempunyai suatu gerakan elektrostatis. Jika terjadi pemanasan terhadap zat,
maka energy kinetik tersebut akan naik. Yang mengakibatkan molekul bergerak dan
saling melepaskan dan mengakibatkan suatu benda padat akan mencair atau meleleh
(Tim Kimia Organik I, 2020).
Thermometer memiliki peran sebagai alat
untuk mengukur suhu dingin, hangat maupun panas, dalam kondisi cair, padat,
ataupun gas memiliki point penting untuk memastikan ketepatan pengukuran untuk
menentukan derajat dingin maupun keadaaan panas dari objek tersebut. Sebelum kita
menggunakan thermometer sebagai alat ukur, kita wajib melakukan kalibrasi
dengan prosedur yang tepat, karena bisa saja thermometer yang akan kita gunakan
mungkin tidak layak ataupun rusak, jadi fungsi kalibrasi adalah memastikan
keadaan thermometer sebelum digunakan (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/26/70/)
Data yang kita dapatkan dari
suatu pengukuran hanya merupakan sebuah kisaran. Pertimbangan dari hasil yang
kita hitung pasti masih mengandung suatu kesangsian. Kesangsian yang kita peroleh dari pengukuran
diistilahkan sebagai nilai ketidakpastian. Ketidakpastian itu sendiri dapat
diistilahkan sebagai ukuran konkrit suatu hasil pengukuran yang menghasilkan
suatu kualitas dari suatu pengukuran (Subeno, 2009).
Nilai ketidakpastian diambil dari
tahapan mengkalibrasi alat ukur. Kalibrasi adalah tahapan kegiatan yang sangat
penting untuk menentukan kebenaran secara keseluruhan dari nilai penunjukan
alat ukur dengan cara menganalogikan standar ukur pada standar nasional baikpun
internasional (LIPI, 2008).
Pada praktikum ini akan dilakukan
uji titik leleh dengan menggunakan alat Melting
Point Apparatus. Alat yang prinsip kerjanya menggunakan listrik sebagai
sumber daya utama yang disertai dengan skala ukur suhu yang ditampilkan oleh
sinyal digital. Sampel yang akan digunakan diletakkan pada pipa gelas kapiler
yang ketebalannya tidak mencapai 1 cm yaitu setebalnya kurang lebih 2 mm. Pipa
kapiler diposisikan dibagian atas alat. Diantaranya terdapat tiga lubang yang
memiliki diameter 3 mikrometer, ditengahnya terdapat sebuah lubang yang
fungsinya untuk mengisikan suatu sampel dan dua lubang lain diisikan pipa
kapiler yang kosong (blanko) (Tim Kimia Organik I, 2020).
Zat yang berwujud padat, hanya
saja tidak memiliki struktur kristal yang banyak disebut amorf (tak berbentuk).
Tidak seperti zat yang berwujud kristal, zat amorf tidak memiliki point leleh
khusus yang tepat. Sebaliknya zat zat amorf akan melembut tahap dengan tahap
jika dipanaskan dan meleleh didalam temperature tertentu. Kristal adalah wujud
benda yang padat yang memiliki suatu permukaan datar. Dan diduga oleh ilmuan
seperti atom, ion, molekul zat padat secara simetris disusun (Keenan, 1991).
V. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum “ANALISA KUALITATIF UNSUR-UNSUR ZAT ORGANIK DAN
PENENTUAN KELAS KELARUTAN” antara lain
5.1 ALAT
a. Labu
Erlenmeyer 250 ml
b. Termometer
c. Gabus
d. Pipa
gelas kapiler
e. Benang
f. Jarum
5.2 BAHAN
a. Campuran
bubuk es dan air
b. Minyak
c. Naftalena
d. Glukosa
e. Alpha-naftol diganti dengan Beta-naftol
f. Asam
benzoat
g. Maltosa
h. Aquadest
VI. PROSEDUR KERJA
6.1. Kalibrasi Termometer
VII. PERTANYAAN JURNAL KIMIA
Nah, setelah saudara dan saudari telah membaca jurnal yang telah ditulis oleh saya berikut link Youtube terkait praktikum "Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh".
1. Mengapa mengkalibrasi termometer menggunakan es harus diisi air dan dilakukan pengadukan?
2. Mengapa membersihkan termometer tersebut diair yang mengalir? Apakah sangat penting dilakukan pembersihan diair yang mengalir?
3. Mengapa pada video menyarankan menggunakan air es dan air yang didihkan? Mengapa tidak menggunakan bahan kalibrasi alternatif lain?
Nah, setelah saudara dan saudari telah membaca jurnal yang telah ditulis oleh saya berikut link Youtube terkait praktikum "Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh".
Pertanyaan :
1. Mengapa mengkalibrasi termometer menggunakan es harus diisi air dan dilakukan pengadukan?
2. Mengapa membersihkan termometer tersebut diair yang mengalir? Apakah sangat penting dilakukan pembersihan diair yang mengalir?
3. Mengapa pada video menyarankan menggunakan air es dan air yang didihkan? Mengapa tidak menggunakan bahan kalibrasi alternatif lain?
Hay trixie...
ReplyDeletePerkenalkan saya Suryani br Nababan NIM A1C118093 ingin menjawab permasalahan pada no 3 dimana pada percobaan ini disarankan untuk menggunakan air es dan air mendidih. Hal ini disebabkan termometer digunakan untuk mengukur titik diidh dan titik beku larutan. pada saat pengukuran maka dapat dilihat apakah Termometer dapat digunakan dengan baik pada air es maupun air panas sebelum di gunakan untuk mengukur suatu larutan .
Semoga membantu, terimakasih😊
Assalamualikum wr wb
ReplyDeletesaya Rismayanti dengan NIM A1C118007
saya akan menjawab pertanyaan no 1
jadi mengapa dalam mengkalibrasi termometer menggunakan es harus diisi air dan dilakukan pengadukan, hal ini harus dilakukan agar suhu pada tiap sisi bagian semuanya merata.
Terimakasih
Hallooo trixie.. Perkenalkan aku NADA FITRI RAHMAN ,NIM :A1C118057, kelas reg.A 18 ,pendidikan kimia FKIP,UNJA ��
ReplyDeleteAku mau ngejawab pertanyaan ichi yang nomor 2 yaitu mengenai mengapa termometer yang dibersihkam dengan air mengalir? Nah ini kalau menurut nada , agar kotoran2 yang menempel dapat hilang / turun bersama air yang mengalir tersebut. Maka dari itu digunakan air yang mengalir dan tidak yang tergenang , karna kalau air yang tergenang takutnya malah kotoran2 yang ada ikut lagi saat termometer tersebut diangkat.
Semoga membantu ��